Pi Network Cryptocurrency telah menjadi topik perbincangan hangat di dunia kripto, terutama menjelang peluncuran mainnet terbuka yang dijadwalkan pada 20 Februari 2025. Proyek ini bertujuan untuk membuat penambangan mata uang kripto lebih mudah diakses melalui perangkat seluler, berbeda dengan penambangan tradisional yang memerlukan perangkat keras khusus dan konsumsi energi tinggi.
hariera.NET – Pi Network adalah proyek mata uang digital yang bertujuan untuk membuat penambangan cryptocurrency dapat diakses oleh semua orang melalui perangkat seluler.
Diluncurkan pada 14 Maret 2019 oleh sekelompok lulusan Universitas Stanford, Pi Network memungkinkan pengguna untuk “menambang” atau memvalidasi transaksi langsung dari ponsel cerdas mereka melalui aplikasi mobile. Hingga Januari 2025, Pi Network telah mengumpulkan lebih dari 70 juta pengguna di seluruh dunia.
Sejarah Pi Network Cryptocurrency
Pi Network didirikan oleh Dr. Nicolas Kokkalis dan Dr. Chengdiao Fan. Dr. Kokkalis memiliki gelar Ph.D. dalam ilmu komputer dari Universitas Stanford, dengan spesialisasi dalam aplikasi terdesentralisasi dan komputasi sosial.
Sementara itu, Dr. Fan meraih gelar Ph.D. dalam antropologi komputasi dari universitas yang sama, dengan fokus pada komputasi sosial dan interaksi manusia-komputer.
Mereka memulai proyek ini sebagai respons terhadap hambatan komputasi dan konsumsi energi tinggi yang terkait dengan penambangan cryptocurrency tradisional seperti Bitcoin. Aplikasi mobile Pi Network pertama kali dirilis pada 14 Maret 2019, bertepatan dengan “Hari Pi” yang melambangkan konstanta matematika π (3,14).
Teknologi di Balik Pi Network
Pi Network menggunakan algoritma konsensus yang dikenal sebagai Stellar Consensus Protocol (SCP) yang telah disesuaikan untuk perangkat seluler.
Tujuan utama dari pendekatan ini adalah untuk memvalidasi transaksi secara aman sambil meminimalkan konsumsi energi yang biasanya tinggi pada sistem Proof-of-Work (PoW). Aplikasi Pi memanfaatkan konsep “lingkaran keamanan” di mana pengguna saling memvalidasi identitas dan membentuk jaringan kepercayaan yang membantu mengamankan jaringan.
Mainnet Tertutup
Pada Desember 2021, Pi Network meluncurkan “Mainnet Tertutup” yang membatasi transaksi Pi hanya dalam ekosistem tertutup yang terdiri dari aplikasi dan layanan yang disetujui. Langkah ini diambil untuk memungkinkan pengujian lanjutan dan pelaksanaan verifikasi Know Your Customer (KYC) sebelum membuka mainnet untuk jaringan eksternal.
Perkembangan Terbaru
Pada awal 2023, Pi Network mengumumkan peningkatan proses KYC mereka, memungkinkan lebih banyak pengguna untuk memverifikasi identitas mereka melalui proses dalam aplikasi.
Selain itu, pada 12 Februari 2025, tim inti Pi mengumumkan bahwa transfer dompet eksternal pada mainnet akan dibuka pada 20 Februari 2025. Pengumuman ini menandai langkah signifikan menuju peluncuran mainnet terbuka, yang akan memungkinkan transaksi Pi di luar ekosistem tertutup.
Kontroversi dan Kritik
Meskipun pertumbuhan pesatnya, Pi Network tidak luput dari kritik. Beberapa pengamat mengkhawatirkan model pertumbuhan yang sangat bergantung pada referensi sosial dan pemasaran, yang dianggap mirip dengan struktur skema piramida.
Selain itu, kurangnya transparansi dan keterlambatan dalam peluncuran mainnet terbuka telah menimbulkan pertanyaan tentang legitimasi dan tujuan jangka panjang dari proyek ini.
Namun, para pendukung berpendapat bahwa pendekatan Pi Network dalam membangun komunitas besar sebelum meluncurkan perdagangan eksternal adalah strategi yang bijaksana untuk memastikan adopsi yang luas dan keberlanjutan jangka panjang.
Pi Network Mainnet
Menjelang peluncuran mainnet terbuka, Pi Network telah mengumumkan beberapa perkembangan penting. Pada 12 Februari 2025, tim inti Pi mengumumkan bahwa jaringan terbuka akan diluncurkan pada 20 Februari 2025 pukul 08.00 UTC.
Pengumuman ini disambut antusias oleh komunitas, mengingat jaringan terbuka akan memungkinkan pengguna untuk menghubungkan Pi dengan sistem eksternal dan menggunakannya dalam transaksi dunia nyata.
Selain itu, beberapa bursa kripto terkemuka seperti OKX, Bitget, Gate.io, dan MEXC telah mengumumkan rencana untuk melisting Pi Coin pada tanggal yang sama dengan peluncuran mainnet. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan likuiditas dan aksesibilitas Pi Coin bagi para investor dan pengguna.
Peluncuran di Pasar
Peluncuran mainnet terbuka dan listing di bursa besar menandai fase penting dalam perjalanan Pi Network. Dengan transisi ini, Pi Coin akan dapat diperdagangkan secara bebas di pasar terbuka, memungkinkan mekanisme penentuan harga berdasarkan penawaran dan permintaan.
Selain itu, pengguna yang telah menyelesaikan proses KYC (Know Your Customer) akan dapat mentransfer Pi mereka ke dompet eksternal dan menggunakannya untuk berbagai transaksi.
Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun listing di bursa besar dapat meningkatkan visibilitas dan aksesibilitas, harga Pi Coin akan sangat dipengaruhi oleh dinamika pasar, sentimen investor, dan adopsi ekosistem Pi Network secara keseluruhan.
Prediksi Harga Pi Coin Tahun 2025 dalam Rupiah
Prediksi harga mata uang kripto selalu bersifat spekulatif dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk adopsi teknologi, sentimen pasar, dan kondisi ekonomi global. Beberapa analis memberikan prediksi optimis untuk harga Pi Coin pasca peluncuran mainnet dan listing di bursa besar.
Menurut beberapa sumber, harga Pi Coin diperkirakan dapat mencapai antara $90 hingga $220 pada tahun 2025, dengan rata-rata sekitar $141.
Dengan asumsi kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat adalah Rp15.000 per $1, maka harga Pi Coin dapat berkisar antara Rp1.350.000 hingga Rp3.300.000, dengan rata-rata sekitar Rp2.115.000.
Namun, prediksi lain menyebutkan bahwa harga Pi Coin dapat mencapai $500 setelah listing di bursa besar seperti Binance.
Jika prediksi ini terealisasi, dengan kurs yang sama, harga Pi Coin dapat mencapai Rp7.500.000 per koin.
Penting untuk diingat bahwa prediksi ini didasarkan pada berbagai asumsi dan dapat berubah seiring perkembangan pasar. Investor disarankan untuk melakukan riset mendalam dan mempertimbangkan risiko sebelum berinvestasi.
Respon (1)