Budidaya Matoa
Oleh hariera
Anda suka warna apa? Saya merah. Kamu pink. Dia biru. Tunggu sebentar! Ini bukan soal suka dan tidak suka. Tahukah Anda jika warna ternyata memiliki psikologinya masing-masing. Kaitannya dalam dunia bisnis atau usaha, warna memiliki keterkaitan yang sangat kuat.
Apakah Anda penasaran tentang psikologi warna ini? Mari kita ulas secara santai saja dan semoga artikel kali ini bisa memberikan pemahaman yang baik tentang warna dalam dunia bisnis.
Baca Juga: Perbedaan Landing Page dan Website Dinamis
Jika membahas teori warna sebenarnya banyak sekali yang bisa dipaparkan. Ujung-ujungnya bisa menjadi seperti materi perkuliahan. Jadi, dalam artikel ini kita hanya fokus membahas tentang bagaimana kaitan warna terhadap dunia pemasaran dan branding. Setuju, kan?
Bagaimana sih proses sebuah warna bisa berpengaruh kepada konsumen sehingga mereka bisa merasa nyaman bertransaksi terhadap brand atau merk tertentu?
Jika disederhanakan, ini sama halnya dengan pandangan pertama yang begitu menggoda. Saat pertama kali seorang konsumen membeli produk, hal pertama yang akan disimpan dalam memori otaknya adalah tentang warna. Setelah warna, baru bentuk huruf atau tulisan merk.
Warna memiliki rasa dan rasa menciptakan brand. Inilah arti warna secara singkat hanya sekadar untuk gambaran saja:
Sebagai pemilik bisnis atau usaha, Anda tentu sudah memiliki gagasan yang jelas arah dan tujuan perusahaan Anda bukan? Coba sekarang tanyakan apa tujuan merk Anda dan bagaimana perasaan orang-orang yang sedang menjadi target pemasaran. Cara ini akan membantu Anda dalam membuat kombinasi warna yang terbaik agar tepat sasaran.
Brand adalah sebuah kesan yang tertanam dalam benak pelanggan. Jika Anda ingin terkesan Merah, Kuning atau Hijau, maka teruslah menggunakan warna pilihan sampai pelanggan Anda mengingatnya dengan baik. Beberapa cara mengkampanyekan pilihan warna bisa dilakukan dengan cara:
Demikian sekilas hubungan warna terhadap aktifitas pemasaran dan branding. Semoga bermanfaat.
Produk Terlaris: