Mengenal Tulisan Esai, Sejarah, dan Ciri-cirinya

by -107 Views
Mengenal Tulisan Esai Sejarah dan Ciri-cirinya
Mengenal Tulisan Esai Sejarah dan Ciri-cirinya

Menulis itu bisa dianggap mudah bagi yang sudah terbiasa dan akan dikatakan sulit bagi yang baru belajar menulis atau sedang memulainya. Termasuk dalam menulis esai. Jadi, seperti apa jenis tulisan esai itu? Mari kita kupas satu-persatu hingga akhirnya paham dan bisa dipraktekkan dengan mudah.

Essay adalah salah satu jenis tulisan yang dapat digunakan sebagai sarana ekspresi diri dan menyalurkan kreativitas. Melalui essay, penulis dapat menyampaikan isi pikiran, perasaan, pengalaman, atau pandangan mereka tentang suatu topik atau masalah dengan gaya bahasa yang menarik dan orisinal. Essay juga dapat menjadi sarana untuk melatih dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan reflektif

Sejarah Esai?

Tulisan esai memiliki sejarah yang cukup panjang. Esai mulai diperkenalkan oleh filsuf Prancis bernama Michel de Montaigne pada tahun 1500-an. Ia menulis sebuah buku yang mencantumkan beberapa anekdot dan observasinya.

Buku pertamanya ini diterbitkan pada tahun 1580 dengan judul “Essais” yang berarti attempts atau usaha. Montaigne menulis beberapa cerita dalam buku ini dan menyatakan bahwa bukunya diterbitkan berdasarkan pendapat pribadinya.

Esai ini−berdasarkan pengakuan Montaigne bertujuan mengekspresikan pandangannya tentang kehidupan. Montaigne pun menuliskan sikap dan pandangan mengenai esai melalui deskripsi-deskripsinya yang bersifat tersirat, sahaja, rendah hati tetapi jernih dalam sebuah kata pengantar bukunya.

Kemudian pada tahun 1600-an, Sir Francis Bacon menjadi esais Inggris pertama. Bukunya berjudul Essay. Bentuk, panjang, kejelasan, dan ritme kalimat dari esai ini menjadi standar bagi esais-esais sesudahnya.

Ada beberapa esai yang formal dan ada beberapa esai lain yang bersifat informal. Bentuk esai informal lebih mudah ditulis karena lebih bersifat personal, jenaka, dengan bentuk yang bergaya, struktur yang tidak terlalu formal, dan bertutur.

Bentuk esai formal lebih sering dipergunakan oleh pelajar, mahasiswa, dan peneliti untuk mengerjakan tugas-
tugasnya. Formal esai dibedakan dari tujuan yang lebih serius, berbobot, logis, dan lebih panjang.

Di Indonesia sendiri, bentuk esai dipopulerkan oleh H.B. Jassin melalui tinjauan-tinjauannya mengenai karya-karya sastra Indonesia yang dibukukan−sebanyak empat jilid−dengan judul Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esai (1985).

Apa itu Tulisan Esai?

Menurut ilmu jurnalistik, esai adalah tulisan berupa pendapat seseorang tentang suatu permasalahan ditinjau secara subjektif dari berbagai aspek atau bidang kehidupan.

Penulis esai disebut esais. Esai sebagai satu bentuk karangan dapat bersifat informal dan formal. Esai informal mempergunakan bahasa percakapan, dengan bentuk sapaan “saya” dan seolah-olah ia berbicara langsung dengan pembacanya. Sedangkan esai yang formal, pendekatannya serius.

Jika mengacu pada materi pembelajaran Bahasa Indonesia kelas 12 SMA dalam Kurikulum Merdeka, teks esai disebut juga sebagai artikel, tulisan atau komposisi dapat berupa formal atau informal, yang secara umum berisi pendapat atau argumen penulis mengenai suatu topik.

Dengan kata lain, esai atau essay merupakan sebuah tulisan yang mengandung opini dan bersifat subjektif atau argumentatif yang harus disampaikan secara logis dan dapat dipahami yang disertai alat pendukung berupa fakta. Jenis Tulisan Esai

Berdasarkan isi tulisan, esai memiliki 6 (enam) jenis. Ada juga yang mengelompokkannya menjadi 8 hingga 10 jenis sebagai bentuk pengembangan dalam penulisan esai.

Ciri-ciri Esai

Secara umum tulisan esai itu merupakan suatu karangan pendek dalam bentuk prosa (karangan bebas) dengan topik terbatas. Ciri-cirinya sebagai berikut:

  • Esai ditulis dalam bentuk prosa
  • Esai harus singkat. Ukuran pendek sebuah esai adalah dapat dibaca dengan santai dalam waktu yang tidak teramat panjang.
  • Esai memiliki gaya pembeda dan bersifat individual. Dengan memiliki gaya pembeda ini, seorang penulis mudah dikenal dan diketahui tulisan esainya, walaupun ia tidak mencantumkan namanya.
  • Esai cenderung ditulis tidak secara utuh. Hanya memilih bagian-bagian penting dan menarik dari objek dan
    subjek yang hendak disampaikan kepada pembaca. Meski demikian, bukan berarti esai tidak mempunyai keterpaduan. Sebuah esai harus memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan, isi dan penutup. Keutuhan penulisan tetap memiliki simpulan yang logis. Penulis harus mengemukakan argumen dan tujuannya dengan jelas.
  • Esensi sebuah esai bercerita kepada pembaca dengan gaya personal dalam menyampaikan pendiriannya, pandangannya, perasaannya, sikapnya, pikirannya, bahkan dugaannya kepada pembaca.

Itulah tulisan singkat mengenai penjelasan tentang tulisan esai. Semoga bermanfaat. Terimakasih sudah membacanya. Ikuti terus kami untuk mendapatkan ulasan tentang penulisan esai lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *