Viral

Kontroversi Film Snow White Terbaru, Mulai Pemeran hingga Politik

55
×

Kontroversi Film Snow White Terbaru, Mulai Pemeran hingga Politik

Sebarkan artikel ini
Film Snow White

Kontroversi film Snow White terbaru yang akan dirilis Maret 2025 sudah terjadi sejak produksi. Berbagai isu mulai dari pemilihan pemeran, interpretasi cerita, hingga komentar politik para aktor telah memicu perdebatan luas di kalangan penggemar dan kritikus.

hariera.NET -Rumah Produksi Disney sedang bersiap merilis film live action Snow White 2025. Namun, adaptasi dari Snow White and the Seven Dwarfs (1937) ini sudah mendapat banyak kontroversi sebelum tayang.

Melansir Forbes, Minggu (23/2/2025), fans memboikot Snow White karena dianggap hanya sebagai cara Disney mencari keuntungan. Film yang dibintangi Rachel Zegler dan Gal Gadot ini juga dinilai sekadar memanfaatkan nostalgia milenial.

Pemilihan Pemeran Utama

Pemilihan Rachel Zegler, seorang aktris berdarah Latina, sebagai Snow White menuai kritik karena karakter asli dalam cerita digambarkan memiliki kulit “seputih salju.”

Zegler menanggapi kritik ini dengan menyatakan bahwa Snow White adalah karakter yang dicintai di negara-negara berbahasa Spanyol, dan merasa bangga dapat mewakili komunitasnya dalam peran tersebut.

Selain itu, terungkap bahwa aktris Latina lainnya, Renata Vaca, juga menjadi finalis dalam proses casting, menunjukkan bahwa peran tersebut terbuka untuk berbagai etnis.

Reimajinasi Tujuh Kurcaci

Kontroversi lain muncul terkait penggambaran tujuh kurcaci dalam film ini. Aktor Peter Dinklage mengkritik Disney karena dianggap mempertahankan stereotip lama melalui cerita “Snow White.”

Sebagai tanggapan, Disney memutuskan untuk mengambil pendekatan berbeda dengan tidak menampilkan tujuh kurcaci seperti dalam film animasi asli.

Namun, keputusan ini memicu reaksi dari komunitas aktor dengan dwarfisme, yang merasa kehilangan kesempatan peran akibat perubahan tersebut.

Aktor seperti Jason “Wee Man” Acuña menyatakan kekecewaannya terhadap keputusan Disney yang tidak melibatkan aktor dengan dwarfisme untuk peran tersebut.

Komentar Rachel Zegler tentang Film Asli

Rachel Zegler juga menghadapi kritik atas komentarnya mengenai film “Snow White” tahun 1937. Dalam beberapa wawancara, Zegler menyebut film tersebut “kuno” dan mengkritik penggambaran karakter Snow White yang hanya menunggu diselamatkan oleh pangeran.

Dia menyatakan bahwa versi terbaru ini akan menghadirkan Snow White sebagai pemimpin yang lebih mandiri dan tidak hanya berfokus pada mencari cinta sejati.

Komentar ini memicu perdebatan tentang penghormatan terhadap karya klasik dan interpretasi modern terhadap karakter tersebut.

Perseteruan Politik Israel dan Palestina

Ketegangan juga muncul antara Rachel Zegler dan Gal Gadot, yang memerankan Ratu Jahat, terkait pandangan politik mereka tentang konflik Israel-Palestina.

Gadot secara terbuka mendukung Israel, sementara Zegler menyatakan dukungannya untuk Palestina melalui media sosial.

Perbedaan pandangan ini memicu seruan boikot dari kedua belah pihak, dengan pro-Palestina mengkritik keterlibatan Gadot dan pro-Israel mengkritik Zegler.

Situasi ini menyoroti bagaimana pandangan politik pribadi aktor dapat mempengaruhi persepsi publik terhadap sebuah film.

Komentar tentang Donald Trump

Pada November 2024, Zegler kembali menjadi sorotan setelah mengungkapkan kekecewaannya terhadap terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden.

Dia menyatakan bahwa para pendukung Trump “tidak akan pernah tahu kedamaian” dan mengkritik kondisi Amerika Serikat saat ini.

Komentar ini memicu reaksi keras dari pendukung Trump, yang menyerukan boikot terhadap film “Snow White” dan menuntut Disney mengambil tindakan terhadap Zegler.

Beberapa tokoh media konservatif, seperti Megyn Kelly, bahkan meminta Disney untuk mengganti Zegler sebagai pemeran utama.

Zegler kemudian mengeluarkan permintaan maaf, menyatakan bahwa emosinya menguasai dirinya dan menyerukan perdamaian serta pemahaman di tengah perbedaan pendapat.

Penggunaan CGI untuk Tujuh Kurcaci

Setelah kontroversi terkait penggambaran tujuh kurcaci, Disney memutuskan untuk menggunakan teknologi CGI untuk karakter-karakter tersebut.

Namun, keputusan ini juga menuai kritik karena dianggap menghilangkan kesempatan bagi aktor dengan dwarfisme untuk berperan dalam film tersebut.

Selain itu, penampilan kurcaci dengan CGI dalam trailer resmi dianggap tidak sesuai ekspektasi dan menimbulkan ketidakpuasan di kalangan penggemar.

Tanggapan terhadap Trailer dan Visual Film

Setelah perilisan trailer resmi, film ini menerima kritik tajam terkait penggunaan CGI yang dianggap berlebihan dan desain karakter yang dianggap mengganggu, khususnya penampilan tujuh kurcaci.

Beberapa penonton menyatakan ketidaknyamanan terhadap visual yang disajikan, menyebutnya sebagai “mimpi buruk.”

Kritik ini sejalan dengan tren negatif terhadap remake live-action Disney sebelumnya yang dianggap gagal menangkap esensi dan keindahan visual dari film animasi aslinya.

Demikian beberapa kontroversi tentang film “Snow White” versi live-action. Sebuah tantangan bagi Disney dalam mengadaptasi karya klasik ke dalam konteks modern.

Isu-isu seperti representasi, interpretasi cerita, pandangan politik pribadi aktor, dan keputusan artistik dalam produksi menjadi sorotan utama.

Respons publik yang beragam menunjukkan kompleksitas dalam memenuhi harapan penonton yang beragam, sambil tetap setia pada sumber material dan nilai-nilai perusahaan. Bagaimana film ini akan diterima saat rilis nanti akan menjadi indikator penting bagi strategi adaptasi Disney di masa mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *